Bahasa Indonesia
by riyan juanda in


A.  Mendengarkan Cerita dan Menentukan Latar
Pada pelajaran ini kamu akan belajar menentukan latar cerita. Cerita pastilah
berlangsung atau terjadi di suatu tempat, pada suatu waktu, dan dalam suasana
tertentu. Segala keterangan mengenai waktu, tempat, dan suasana terjadinya
peristiwa-peristiwa dalam cerita itulah yang dinamakan latar. Latar dibedakan atas latar waktu dan latar tempat. Latar waktu adalah zaman terjadinya peristiwa, dapat juga waktu penceritaan. Sedangkan latar tempat adalah tempat peristiwa berlangsung.
Sekarang, coba simak penggalan cerita di bawah ini!
Layang-layang Sakti
.........................................................
Sore itu, saat anak-anak pulang sekolah, lapangan semakin ramai. Kabarnya, ada
anak bernama Sandi dari desa tetangga yang menantang Badu adu layang-layang.
Sandi datang bersama beberapa temannya. Ia segera menghampiri Badu yang sudah lama menunggu.
”Sudah siap belum?” tanya Badu.

”Aku ingin sekali tahu, sesakti apa sih, layang-layangmu,” kata Sandi sombong.
”Kalau begitu, ayo kita bertanding. Kupikir kau tidak jadi datang karena takut,” ejekan
Badu. Sandi dan Badu dibantu teman-temannya untuk menerbangkan layang-layang. Satu orang memegang gulungan benang, satu orang lagi memegang layang-layang.
.........................................................
Oleh: Rudy Irawan
Sumber: Bobo, 16 Juni 2005
Dari penggalan cerita itu dapat diketahui bahwa peristiwa Sandi menantang Badu adu layang-layang terjadi pada suatu sore yang cerah di lapangan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan sebagai berikut.
Latar waktu peristiwa Sandi menantang Badu adu layang-layang adalah pada
suatu sore yang cerah. Hal ini tersurat dalam kalimat pertama penggalan cerita tersebut.
Latar tempatnya adalah lapangan di lingkungan pedesaan. Hal ini dapat diketahui
dari kalimat pertama dan kedua penggalan cerita tersebut yang berbunyi, “Sore itu,
saat anak-anak pulang sekolah, lapangan semakin ramai. Kabarnya, ada anak bernama Sandi dari desa tetangga yang menantang Badu adu layang-layang.”

B.  Membuat Ringkasan Teks
Kamu sering membuat ringkasan, bukan? Apa yang kamu ketahui tentang
ringkasan? Ringkasan adalah penyajian suatu karangan yang panjang dalam bentuk yang singkat. Dengan kata lain, ringkasan adalah suatu bentuk penyajian yang singkat dari suatu karangan asli.
Dalam membuat ringkasan, hendaknya kamu tetap mempertahankan urutan isi.
Penulis ringkasan juga harus berbicara dalam suara pengarang asli. Oleh sebab itu,
tidak boleh memulai ringkasan dengan mengatakan, “Dalam karangan ini pengarang
berkata ...”, dan sebagainya. Jadi, kamu harus langsung membuat ringkasannya.
Tujuan membuat ringkasan adalah untuk memahami dan mengetahui isi sebuah
karangan. Untuk dapat membuat ringkasan, hendaknya kita membaca karangan yang akan diringkas dengan cermat.
Adapun cara membuat ringkasan adalah sebagai berikut.
1.    Membaca naskah asli seluruhnya secara berulang-ulang.
2.    Mencatat gagasan-gagasan utama.
3.    Menyusun ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan utama tersebut.
4.    Memperhatikan ketentuan-ketentuan tambahan sebagai berikut.
a.    Ringkasan hendaknya disusun dalam kalimat tunggal dan hindari kalimat majemuk.
b.    Buang semua keterangan (jika mungkin).
c.    Pertahankan susunan gagasan asli.

Sekarang bacalah bacaan berikut!

Program Listrik Tenaga Surya
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan
Teknologi (BPPT) akan mengembangkan energi listrik tenaga surya untuk
menyukseskan program hemat energi. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi (Menristek), Kusmayanto Kadiman pada peresmian sistem Photovoltaic Grid Connected di Jakarta, Sabtu 6 Agustus lalu.
Menurut Menristek, jika sistem listrik tenaga surya nanti terlaksana, gedung
pemerintah dan rumah penduduk di seluruh Indonesia memasang sistem photovoltaic grid connected pada atap untuk pembangkit listrik dari sinar matahari, juga di sepanjang jalan-jalan raya. Menristek merasa optimis program tersebut dapat terwujud, karena sistem pembangkit listrik tenaga surya sebenarnya telah diterapkan di Indonesia, yakni Solar Home System (SHS) untuk pedesaan atau kepulauan yang belum terjangkau jaringan listrik PLN.

Sumber: Yunior Edisi 279, 14 Agustus 2005

Dengan membaca berulang-ulang berita di atas, dapat diketahui gagasan-gagasan
utamanya sebagai berikut.
a.    Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan BPPT akan mengembangkan energy listrik tenaga surya.
b.    Menristek optimis program tersebut dapat terwujud.

Berdasarkan gagasan-gagasan utama tersebut dapat dibuat ringkasannya sebagai
berikut.

Program Listrik Tenaga Surya
Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan BPPT akan mengembangkan energi
listrik tenaga surya. Hal itu dilakukan untuk menyukseskan program hemat energi.
Pernyataan itu disampaikan Menristek, Kusmayanto Kadiman di Jakarta, Sabtu, 7
Agustus 2005. Menristek optimis akan keberhasilan program tersebut karena sistem pembangkit listrik tenaga surya telah diterapkan di Indonesia. Penerapan tersebut, yaitu Solar Home System (SHS) untuk pedesaan atau kepulauan yang belum terjangkau jaringan listrik.